KRISIS IDENTITAS NASIONAL PADA DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

Identitas nasional yang terdiri dari istilah identitas yang berasal dari identity dan nasional yang berasal dari kata nation, yang mana identitas disebut identity jika diterjemahkan  maka akan memiliki arti karakter, ciri, tanda, jati diri ataupun sifat khas, sementara nasional nation yang artinya bangsa; maka identitas nasional itu merupakan sifat khas kepribadian/karakter suatu bangsa. Sigmund Freud menegaskan bahwa “Character is striving system which underly behavior” yang berarti bahwa karakter itu adalah kumpulan tata nilai yang mewujudkan dalam suatu sistem daya juang (daya dorong) yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku. Artinya bahwa  identitas nasional tersebut berada pada kedudukan yang luhur dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh karena itu sebagai nilai, asas, norma kehidupan bangsa sudah semestinya untuk dijunjung tinggi oleh setiap warga Negara.

Upaya dalam menjunjung tinggi identitas ini menjadi penting ketika melihat realitas sosial yang terjadi dilingkungan sekitar. Hasil jajak pendapat yang dilakukan Kompas pada tahun 2007 menunjukkan 65,9% responden menyatakan bahwa mereka bangga menjadi orang indonesia. Akan tetapi, Jumlah ini menurun cukup drastis dibandingkan dengan suara publik lima tahun sebelumnya yang mencapai 93,5%. Penurunan yang cukup drastis ini diikuti meningkatknya perasaan tidak bangga. Namun, pada tahun 2015, rasa bangga menjadi warga negara Indonesia kembali mengalami kenaikan menjadi 79,3%. Menurut Suwardiman, pudarnya rasa bangga sebagai bagian dari warga negara indonesia mencerminkan menipisnya rasa nasionalisme bangsa indonesia. Bahkan, ikatan-ikatan yang sebelumnya terpatri kuat dalam sebuah titik pandang yang sama dalam sebuah bangsa, kini berkembang dalam kesadaran etnis sempit yang terus meningkat dan merongrong kewibawaan bangsa. Apalagi dengan adanya arus globalisasi yang menyebar keseluruh belahan dunia, kemudian secara terus-menerus membenturkan identitas nasional dengan identitas bangsa lain yang lebih menarik. Dalam hal ini yang kemudian, para warga negara  membutuhkan landasan pemahaman yang baik tentang identitas nasional, sehingga jika ada tantangan globalisasi dapat disikapi dengan bijaksana tidak mentah-mentah menerima begitu saja.

Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan suatu ciri khas yang menjadikannya budaya tersebut  berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional bangsa Indonesia ialah Identitas yang bersumber dari nilai luhur Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Identitas nasional menjadi masalah yang serius di Indonesia terutama dalam dunia Pendidikan yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia yang seharusnya memiliki ciri khas dan jati diri sendiri kini semakin lama semakin terkikis karena perkembangan zaman ataupun karena pengaruh dari budaya asing. Yang terkesan bahwa rakyat Indonesia itu seakan tidak bangga dengan nilai-nilai budaya yang ada pada bangsanya sendiri. 

Identitas nasional Indonesia sendiri meliputi apa yang dimiliki bangsa Indonesia yang dapat membedakannya dengan bangsa lain. Diantaranya adalah pada sistem geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, agama, budaya, politik, dsb. Untuk menghadapi identitas nasional,  Indonesia sendiri masih kesulitan dalam menyatukan negara karena memiliki berbagai macam etnis, budaya, dan agama. Masyarakat Indonesia sendiri saja masih sering kebingungan dengan identitas bangsanya dikarenakan masyarakat Indonesia sudah terpengaruh dengan banyak budaya-budaya bangsa lain sedangkan budaya yang ada di Indonesia  sangat bermacam-macam. Arus globalisasi yang sangat pesat juga sangat mempengaruhi identitas nasional dan juga berpotensi sebagai penyebab merosotnya nilai -nilai budaya asli yang ada pada bangsa indonesia. Masyarakat zaman sekarang cenderung mengabaikan budaya asli dan menerapkan budaya asing yang menurut mereka modern sedangkan budaya asli yang ada di Indonesia  di anggap kuno.

Pada era saat ini, Indonesia sedang mengalami krisis identitas, dan untuk mengatasi hal tersebut kita perlu menyadari bahwa Tuhan menciptakan setiap bangsa dengan keunikan dan jati diri yang ada pada bangsa masing-masing. Kita juga diharuskan unuk menyadari bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dalam dunia Pendidikan sendiri diperlukan adanya pembahasan materi pendidikan tentang kewarganegaraan atau yang sering kita sebut sebagai pelajaran PKN. Pelajaran tersebutlah  yang harus diajarkan sejak dini agar para penerus bangsa semakin mengerti tentang identitas bangsa nya sendiri, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia akibat globalisasi. Para siswa tidak  hanya belajar tentang teori dari pendidikan kewarganegaraan (PKN) tetapi juga harus menerapkannya dalam kehidupan sehari–hari. Siswa juga harus berpegang teguh pada Pancasila sebagai identitas bangsa dan menjadi pedoman hidup bangsa. Krisis identitas merupakan masalah yang serius kita khawatir dengan adanya krisis identitas ini kita menjadi kurang sadar dan menurunnya rasa cinta tanah air. 

Untuk mengatasi krisis identitas kita perlu mengembangkan rasa nasionalisme, salah satunya dengan cara memakai barang-barang buatan bangsa sendiri, diperlukan adanya pendidikan karakter yaitu pendidikan kewarganegaraan (PKN) agar para siswa semakin mengerti tentang identitas bangsanya, diperlukan adanya pelestarian budaya, pemerintah harus mendanai kebutuhan-kebutuhan pelestarian tersebut agar asset budaya kita terjaga kelestariaannya. Sehingga dapat menarik kesimpulan bahwa identitas nasional mengalami kemerosotan dari nilai – nilainya akibat pengaruh dari budaya asing yang masuk ke Indonesia. 

Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan nasionalisme, Pendidikan, pelestarian budaya, dan usaha bela negara. Idenitas nasional dianggap penting karena identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang merdeka, sebagai pembeda antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya.