PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT, IDEOLOGI, DAN HUBUNGANNYA DENGAN AGAMA ISLAM

 Dalam susunan falsafah pancasila dirumuskan oleh bangsa indonesia berdasarkan karunia Allah SWT dan ternyata merupakan menjadi tombak penyemangat bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, kemudian ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersamaan dengan ditetapkannya UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dijadikan sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang bisa menjadi substansi dan isi dalam pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas dan dapat dijadikan refleksi yang kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan dari budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila itu merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem, pendapat ini disampaikan oleh Ruslan Abdul Gani. Sedangkan menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
         nah, dengan adanya pernyataan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa pancasila itu sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain dengan tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar. 
        Ideologi ialah ilmu yang mencakup kajian asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi juga disebut system of ideas yang nantinya akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, dan melengkapinya digunakan dalam berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan yang ingin dicapai dengan kenyataan nilai yang ada dalam filsafat yang menjadi sumbernya. Berarti Dapat Dikatakan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang berisikan nilai-nilai tertentu untuk mencapai suatu tertentu yang ingin dicapai. Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. 
Karena ideologi sebetulnya memiliki fungsi yang sangat penting bagi sebuah negara, dengan ideologi yang mereka gunakan sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah masyarakat negara. Fungsi Ideologi seperti kartu identitas yang dimiliki setiap orang yang digunakan sebagai tanda pengenal, ideologi juga bisa digunakan sebagai tanda pengenal bagi sebuah bangsa. Selain itu juga, ideologi juga memiliki fungsi lainnya, diantaranya ialah fungsi kognitif dan orientasi dasar. Fungsi kognitif sendiri memiliki artian bahwa ideologi dapat dijadikan landasan bagi suatu bangsa dalam menjalani kehidupan yang ada didunia ini. Sedangkan, fungsi dasar itu ialah ideologi yang merupakan hal yang bisa dijadikan sumber wawasan dan makna bagi rakyat, dan juga menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam berbagai mencapai tujuan. 
Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan bernegara oleh masyarakat Indonesia, diantaranya adalah: Sebagai jiwa bangsa Indonesia, Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia, Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, Sebagai dasar negara, Sebagai sumber dari segala hukum, sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa. Dalam kedudukan ini saja dengan jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya Arah yang tidak pasti dari kapal tanpa kompas, demikian juga negara tanpa arah bila tidak ada Pancasila.
Diskursus Islam dan Pancasila sebagai sebuah ideologi di indonesia menarik untuk dikaji, untuk itu dalam bagian ini akan dianalisis serta dianalisis pada sila-sila dalam Pancasila dan apa kaitannya dengan Islam.
       Melalui ayat-ayat yang ada dalam Al Quran yang digunakan sebagai sumber tertinggi dalam ranah hukum Islam. Ideologi Islam selalu mengacu pada hukum tertingginya yang digunakan pula sebagai Grundnorm dalam konsep hukum Islam. Nah, dalam mengaitkan kedua dengan cara membedah sila serta ayat memiliki tujuan untuk titik selain itu juga ditinjau apakah terdapat filosofis di antara keduanya. Walau tulisan ini tidak berfokus pada sisi sejarah, melainkan pada sisi nilai filosofis tetapi sudut pandang sejarah juga masih digunakan untuk melihat kerangka pikir ideologi pembentuk ideologi negara Pancasila. Sila ini merupakan sila pertama dalam urutan sila Pancasila (Yudi, 2010). Tuhan bagi dirinya. 
      Manusia Indonesia membutuhkan kekuatan yang mendukung gerak dinamisnya. Ketika ia berdoa serta memohon bantuan pada kekuatan luar dirinya, maka ia telah menuhankan kekuatan tersebut, baik roh, dewa-dewa, pohon bebatuan dan sebagainya. Jika kita mengetahui lebih jauh, konsep ideologi Ketuhanan yang Maha Esa tidak kita temukan dalam pemahaman sifat Tuhan pra-Islam (Soediman, 2010:123). Sifat Tuhan pra-Islam dalam pemahaman animisme-dinamisme, kemudian bergerak masa Hindu-Budha yang memuja banyak dewa tidak mengilhami nilai ideologi Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa jelas mengadopsi konsep bertuhan Islam, Dia Tuhan Yang Maha Esa (Qs.an-Nahl [16]: 51). Islam sebagai ajaran agama yang menerapkan hanya ada satu Tuhan, yaitu Tuhan Allah. Peletakan ideologi Ketuhanan Islam dalam Sila Pertama Pancasila adalah tepat mengingat bahwa Islam telah berkembang sebagai agama Nusantara yang mengungkap kehidupan manusia Nusantara sejak lama hingga kini. 
    Penerapan ideologi Islam dalam Pancasila Sila Pertama mengandung makna menutup hak hidup bagi pemeluk agama lainnya di Indonesia. Just menerapkan ideologi Islam dalam sila pertama Pancasila memberikan ruang hidup bagi pemeluk agama lain di bumi Indonesia. Islam mengajarkan hubungan baik dengan sesama manusia. Rasulullah Saw sangat menghormati kaum dzimmi yang hidup dalam lindungan Islam. Islam yang hadir dalam konsep ketuhanan yang menolak manusia untuk menuhankan selain Allah sebagai satu-satunya Tuhan (monoteisme yang ketat). Islam hadir untuk memahami pemahaman atas konsep ketuhanan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Nusantara. 

Komentar